Tempo.ID,jakarta – Bulan suci Ramadhan menjadi momen istimewa bagi umat Islam untuk meningkatkan ketakwaan, memperbanyak amal kebaikan, serta mempererat persaudaraan. Menteri Agama Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA, bersama Ketua Umum Pengurus Besar Santri dan Ulama Indonesia, Prof. Dr. H. Tubagus Bahrudin, SE., MM., mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan Ramadhan sebagai bulan penuh kasih sayang dengan saling berbagi kepada kaum dhuafa, fakir miskin, dan anak yatim.
“Kita bersyukur bisa kembali menjalani Ramadhan yang penuh maghfirah ini. Selain memperbanyak ibadah, mari kita perkuat kepedulian sosial dengan menyantuni mereka yang membutuhkan. Ini adalah wujud nyata dari ketakwaan dan solidaritas kita sebagai umat beragama,” ujar Menag Nasaruddin Umar.
Hal senada juga disampaikan Prof. Tubagus Bahrudin. Ia menegaskan bahwa Ramadhan bukan sekadar momentum spiritual, tetapi juga kesempatan memperkuat rasa kebersamaan dan menjaga kemajemukan bangsa.
“Bangsa kita terdiri dari berbagai latar belakang agama, suku, dan budaya. Ramadhan harus menjadi ajang untuk mempererat ukhuwah, baik antarumat Islam maupun dengan sesama anak bangsa. Dengan berbagi dan menjaga toleransi, kita memperkuat persatuan Indonesia,” katanya.
Dalam rangka mewujudkan nilai-nilai Ramadhan, berbagai kegiatan sosial digalakkan, seperti pembagian paket sembako, santunan kepada yatim piatu, serta buka puasa bersama di berbagai daerah. Gerakan ini diharapkan dapat membangkitkan semangat kepedulian dan menebarkan kebahagiaan di tengah masyarakat.
“Semoga kita semua diberikan kekuatan untuk terus menebar kebaikan dan menjaga keberagaman sebagai anugerah bangsa,” tutup Prof. Tubagus Bahrudin.
Dengan semangat Ramadhan, mari kita jadikan bulan penuh berkah ini sebagai pengingat bahwa keimanan sejati bukan hanya tentang hubungan vertikal dengan Tuhan, tetapi juga kepedulian terhadap sesama.(mul)