Sosok Brigjen Pol Hengki Haryadi: Jenderal Pemburu Kejahatan Kelas Kakap, Tegas Tanpa Celah, Bersahaja Tanpa Cela

TEMPO.ID,Jakarta – Dalam jagat penegakan hukum Indonesia, nama Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen Pol) Hengki Haryadi telah menjelma menjadi simbol keberanian, ketegasan, dan integritas. Sosok perwira tinggi Polri kelahiran Palembang, 16 Oktober 1974 ini, bukan hanya dikenal sebagai “jagoan reserse” yang disegani, tetapi juga sebagai figur profesional yang menjaga marwah kepolisian di tengah badai kejahatan yang kian kompleks.(03/04/25)

Memulai kiprahnya dari medan berat di Polres Dili, Timor-Timur pada tahun 1997, Hengki terus menapaki tangga prestasi hingga kini dipercaya sebagai Penyidik Tindak Pidana Utama Tingkat II Bareskrim Polri sejak akhir 2023. Kariernya tak lepas dari ketekunan dan kecerdasan yang ia asah sejak duduk di bangku SMA Taruna Nusantara hingga menjadi lulusan terbaik Sespimti Polri tahun 2020.

Hengki menjadi sorotan nasional saat sukses memimpin berbagai pengungkapan kasus besar yang mengguncang publik. Ia tak hanya berhasil membekuk Hercules Rosario de Marshall sosok preman legendaris ibu kota tetapi juga memimpin langsung penanganan pembunuhan berantai Wowon Cs, sindikat perdagangan ginjal internasional di Bekasi, serta skandal Mario Dandy yang menyeret nama pejabat negara.

Di bawah kepemimpinannya, banyak jaringan kejahatan besar seperti Khilafatul Muslimin berhasil dibongkar hingga ke akar. Atas prestasi tersebut, ia bahkan mendapat penghargaan dari Drug Enforcement Administration (DEA) Amerika Serikat berkat penggagalan penyelundupan narkoba dalam jumlah masif, termasuk ganja 1,3 ton dan sabu 120 kilogram.

Namun, di balik ketegasan dan keberaniannya, Brigjen Hengki adalah figur ayah dan suami yang bersahaja. Bersama sang istri, Duma Intan Karenina, ia membesarkan empat anak dengan nilai-nilai luhur. Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tahun 2023 mencatat kekayaannya sebesar Rp4,9 miliar  jumlah yang mencerminkan gaya hidup wajar dan bersih dari sorotan negatif.

Lebih dari sekadar penegak hukum, Hengki adalah simbol reformasi moral di tubuh Polri. “Tugas polisi bukan hanya menangkap pelaku kejahatan, tapi juga menciptakan rasa aman dan kepercayaan publik,” ujarnya dalam satu wawancara, sebuah prinsip yang ia pegang teguh dalam setiap langkah.

Kini, dengan satu bintang di pundaknya dan jejak integritas di setiap pengabdiannya, Brigjen Pol Hengki Haryadi terus meneguhkan diri sebagai salah satu garda terdepan dalam menjaga keadilan, hukum, dan harapan rakyat Indonesia.(agus tantowi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *