Tempo. ID, Jakarta– Komite Anti Korupsi Indonesia (KAKI) melalui Ketua Umumnya, Ganda Sirait, S.H., M.H., dan Sekretaris Jenderal Burhanuddin, S.H., memberikan apresiasi tinggi kepada aparat kepolisian yang menunjukkan komitmen nyata dalam memberantas praktik tambang ilegal di wilayah Sumatera Barat.(23/05/25)
Apresiasi secara khusus diberikan kepada Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, Kasubdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Sumbar, serta Kasubdit Paminal Bidpropam Polda Sumbar atas langkah cepat dan tegas mereka dalam menahan beberapa unit truk pengangkut material tambang yang diduga berasal dari aktivitas ilegal milik CV. Putra Bahari Mandiri Dari kerinci.
“Ini bukti bahwa masih ada aparat yang berpihak pada kebenaran dan tidak bisa dibeli oleh kekuatan modal tambang ilegal,” tegas Ganda Sirait, Ketua Umum KAKI, dalam pernyataan resminya, Jumat (23/5). “Kami mendukung untuk keberanian dan integritas kepolisian polres dan polda Sumbar
Senada, Sekjen KAKI, Burhanuddin, S.H., mengatakan bahwa penahanan truk-truk pengangkut material dari tambang yang telah dilarang oleh Dinas ESDM Jambi merupakan langkah awal penting dalam menekan mata rantai distribusi tambang ilegal. “Ini bukan hanya penindakan biasa, tapi sinyal kuat kepada publik bahwa hukum masih bekerja,” ujar Burhanuddin.
KAKI berharap langkah ini menjadi pemicu untuk penindakan lebih luas, termasuk pengusutan dugaan keterlibatan oknum aparat Aiptu Rony saputra dan pencabutan izin operasional CV. Putra Bahari Mandiri oleh Dinas ESDM Provinsi Jambi.
“Langkah Polres Solok Selatan dan Polda Sumbar harus jadi contoh nasional. Kami akan terus kawal kasus ini hingga tuntas,” tutup Ganda Sirait.
Dengan langkah konkret dari aparat, KAKI optimistis bahwa keadilan dan supremasi hukum di sektor pertambangan bisa ditegakkan tanpa pandang bulu.(red/tim)