Tempoonline.id,Karimun– Gagasan untuk menghidupkan kembali kegiatan labuh jangkar atau ship to ship transfer (STS) di wilayah Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, kembali mencuat. Usulan tersebut disampaikan langsung oleh Datok H. Husrin Hood, S.H., M.H., Ketua Umum Perjuangan Provinsi Kepri dalam sebuah panel diskusi, Selasa (30/9).
Menurutnya, labuh jangkar yang pernah menjadi andalan Karimun dapat menjadi salah satu solusi dalam menggerakkan kembali perekonomian daerah yang belakangan ini dinilai lesu. “Saya mendorong agar aktif kembali labuh jangkar atau STS di wilayah Kabupaten Karimun. Saya berharap Gubernur Kepri dan Bupati Karimun menyetujui serta mendukung penuh langkah ini, agar dapat menambah PAD Karimun sekaligus menghidupkan ekonomi masyarakat,” tegas Husrin.

Dorongan tersebut juga mendapat dukungan dari Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HSNI) Karimun, H. Abdul Latief. Ia menilai gagasan itu sejalan dengan kebijakan nasional yang tengah digencarkan Presiden RI, Prabowo Subianto.
“Saya secara pribadi sangat mendukung usulan Datok Husrin Hood demi melanjutkan program Bapak Presiden kita, Prabowo Subianto, terkait hilirisasi ekonomi di seluruh Indonesia. Karimun punya potensi besar, dan ini harus dioptimalkan,” ujar Abdul Latief.
Dalam diskusi itu, para peserta menegaskan pentingnya kolaborasi semua pihak, mulai dari pemerintah daerah, organisasi masyarakat, LSM, hingga masyarakat Karimun sendiri. Harapannya, wacana aktivasi kembali labuh jangkar tidak sekadar menjadi pembahasan, melainkan terealisasi demi meningkatkan kesejahteraan dan daya saing Karimun di sektor maritim.(ferry)
