Jakarta,globalnews7.id –Kendaraan Mewah Toyota Alphard tertangkap kamera mengisi BBM bersubsidi Jenis Pertalite yang diperuntukan kalangan bawah (Rakyat kecil-red) di SPBU No. 34.13403 jl. Pahlawan Revolusi, Jakarta Timur, Jumat 17/1 sekitar pukul 21.30 Wib.(2 Februari 2025)
Hal ini jelas melanggar Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014, yang membatasi penggunaan Pertalite untuk kendaraan dengan kapasitas mesin di bawah 1500 cc. Toyota Alphard, dengan kapasitas mesin 2400 cc, jelas tidak termasuk dalam kategori tersebut.
Petugas SPBU berdalih bahwa mobil tersebut merupakan mobil rental dari sebuah perusahaan dan memiliki barcode khusus. Namun, pernyataan ini tidak mengurangi fakta bahwa penggunaan Pertalite oleh mobil mewah merupakan pelanggaran aturan yang nyata. Membengkaknya subsidi energi yang membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) semakin mempertanyakan keadilan distribusi BBM subsidi.
Mustofa Hadi Karya, Ketua Umum Forum Wartawan Jakarta (FWJ Indonesia), menyatakan ketidakadilannya. “Subsidi BBM bertujuan meringankan beban masyarakat miskin dan rentan. Jika yang mampu ikut menikmati, ini jelas tidak adil,” tegasnya.
Pengawas SPBU bernama Jumari, saat Wawancara langsung kepada Rekan- rekan Wartawan mengatakan,
”Semua mobiL berapapun CC nya masih berhak mendapatkan Subsidi”
Kecuali TNI, karena sering mengikuti rapat di Pertamina Kramat.
Djhony, seorang dosen yang pernah bertugas di Kementerian ESDM, menegaskan, “Ini seharusnya tidak boleh. Pertalite adalah BBM bersubsidi untuk kendaraan di bawah 1300 cc. Alphard di atas 1300 cc.”
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan pengetatan kriteria penerima subsidi, pengembangan sistem distribusi yang lebih terarah, dan penyesuaian harga BBM subsidi. Kajian mendalam dibutuhkan untuk solusi yang tepat dan adil. Pertamina pun diimbau menindak tegas SPBU nakal yang melanggar Perpres Nomor 191 Tahun 2014, bahkan hingga pencabutan izin usaha, demi menyelamatkan APBN.(amy)