Tempoonline.id-Pesona budaya Hoyak Tabuik Piaman 2025, disambut antusias semua pihak, dari masyarakat, pedagang, pengunjung lokal dan domestic, sampai turis mancanegara, mengagumi event budaya yang menjadi ciri khas Kota Pariaman ini idMinggu, 06 Juli 2025.
Dari beberapa pengunjung yang sempat menyaksikan proses tabuik naiak pangkek dan juga event Tabuik yang digelar di Kota Pariaman setiap tahunnya, rata-rata mereka sangat antusias untuk menyaksikan event Tabuik. Berharap agar tetap dijadikan sebagai event wisata Kota Pariaman setiap tahunnya, Minggu (6/7/2025).
Turis mancanegara dari Kanada, yang baru pertama kali datang ke Kota Pariaman untuk menyaksikan Tabuik ini mengatakan bahwa tabuik ini sangat unik sekali, karena bisa menarik wisatawan berkunjung ke Kota Pariaman untuk menyaksikannya.
“Saya senang, masyarakat disini ramah-ramah, kotanya juga bersih, pantainya bagus dan pantas menjadi lokasi tujuan wisata menarik. Saya sangat suka sekali mendengarkan musiknya yang bisa membawa orang-orang bahagia mendengarnya,” ungkap Jonson didampingi istrinya.
“Selama ini, kami banyak mendengar tentang Indonesia yang sangat ramah. Di Kota Pariaman ini, di moment Tabuik ini, kami rasakan langsung keramahan dan persahabatan dari orang-orang yang kami temui,” ucapnya mengakhiri.
Mak Dt Sati, pengunjung dari Kayutanam yang datang ke Kota Pariaman bersama keluarganya menyebutkan, untuk kemajuan pariwisata Kota Pariaman, tabuik ini harus tetap dilestarikan dan digelar setiap tahunnya.
“Kami sebagai sesama orang Minangkabau berpesan, jangan sampai jadikan Tabuik ini sebagai ajang perbedaan pendapat terkait agama, karena Muharram ini adalah bulan suci, seharusnya tetap dijaga kesuciannya,” tukasnya.
Dari kaum milenial yang diwakili Hasyifa yang datang bersama teman-temannya mengatakan bahwa event Tabuik Pariaman ini, merupakan ajang silaturahmi bagi masyarakat Kota Pariaman bersama keluarganya.
“Kami sangat senang dapat menyaksikan langsung Tabuik Piaman dari dekat, apalagi ditengah musim liburan sekolah saat ini. Kiranya Tabuik Piaman ini dapat sebagai ajang wisata keluarga dan ajang silaturahmi seluruh pengunjung yang datang untuk melihat Tabuik,” tutupnya.
Mereka juga bisa berkumpul untuk melihat Tabuik yang dihoyak sekali dalam setahun.
Banyak moment-moment bagus yang bisa diambil dari prosesi Tabuik ini, sekaligus bisa sebagai sarana promosi wisata Kota Pariaman dan harus tetap dilaksanakan setiap tahunnya. (Mustofa kamal)